Sabtu, 25 Oktober 2014

Kepribadian Manusia



A. PEMBAGIAN KEPRIBADIAN 
Menurut Renee Baron dan Elizabeth Wagele, kepribadian seseorang dibagi dalam 9 tipe yaitu:
1. Perfeksionis
Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan  benar, memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari marah.

2. Penolong
Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan menghindari kesan membutuhkan.
3.Pengejar Prestasi
Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari kegagalan.
4.Romantis
Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami  perasaan diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan menghindari citra.
5. Pengamat
Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki  jawaban.
6. Pencemas
Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan  persetujuan, merasa diperhatikan, dan terhindar dari kesan  pemberontak.
7. Petualang
Tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia.
8. Pejuang
Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah.
9. Pendamai
Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan orang lain dan menghindari konflik.



Di lain pihak Paul Gunadi membagi tipe kepribadian seseorang menjadi empat jenis yaitu:
1. Tipe Sanguin
         Tipe ini mempunyai banyak kekuatan, bersemangat, mempunyai gairah hidup, bisa membuat lingkungannya gembira, senang. Tapi kelemahannya adalah cenderung impulsif, bertindak sesuai emosinya atau keinginannya. Jadi orang dengan kepribadian sanguin mudah sekali dipengaruhi oleh lingkungannya dan rangsangan-rangsangan dari luar dirinya. Dia kurang bisa menguasai diri atau penguasaan dirinya lemah. Dalam buku milik Tim LaHaye, orang-orang sanguin cenderung mudah jatuh ke dalam pencobaan, karena godaan dari luar  bisa begitu memikatnya, dan dia bisa masuk terperosok ke dalamnya.


2. Tipe Flegmatik
         Tipe ini adalah orang yang cenderung tenang dan dari luar cenderung tidak beremosi. Dia tidak menampakkan emosi, misalnya, sedih atau senang. Jadi naik turun emosinya tidak nampak dengan jelas. Orang ini cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik dan introspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Jadi dia adalah seorang  pengamat yang kuat, penonton yang tajam dan juga seorang pengkritik yang berbobot. Kelemahannya adalah cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah. Kelemahannya ini membuat dia jadi orang yang kurang mau berkorban bagi yang lain. Maka salah satu hal yang perlu ditingkatkan dalam dirinya adalah kemurahan hati. Karena dia cenderung menjadi orang yang egois.

3. Tipe Melankolik
         Orang yang melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling bagus, yang paling sempurna, mengerti estetika keindahan hidup ini dan perasaannya sangat kuat, sangat sensitif. Kelemahan orang melankolik adalah orang-orang yang mudah sekali dikuasai oleh  perasaan. Perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah  perasaan yang murung. Tidak mudah bagi orang melankolik itu untuk terangkat, untuk senang, atau tertawa terbahak-bahak.

4. Tipe Kolerik
            Seorang kolerik berorientasi pada pekerjaan, dan pada tugas. Dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan  bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain, belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga minim, karena perasaannya kurang bermain.




          B. USAHA-USAHA MEMPELAJARI KEPRIBADIAN
          Usaha-usaha untuk mengerti perilaku atau menyingkap kepribadian manusia sudah lama dilakukan, salah satunya adalah dengan cara-cara yang sederhana.
            Dari cara-cara yang sangat sederhana lahirlah pengetahuan-pengetahuan yang bersifat spekulatif, dalam arti kebenarannya tidak bisa dipertanggung  jawabkan secara ilmiah. Ada beberapa pengetahuan yang menjelaskan kepribadian secara spekulatif. Pengetahuan seperti ini disebut juga ilmu semu (pseudo science). Yang termasuk ilmu-ilmu semu antara lain sebagai berikut (Sumadi Suryabrata, 2005: 7-8):
1. Chirologi, yaitu pengetahuan yang berusaha mempelajari kepribadian manusia berdasarkan gurat-gurat tangan.
2. Astrologi, adalah pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian atas dasar dominasi benda-benda angkasa terhadap apa yang sedang terjadi di alam, termasuk waktu kelahiran seseorang.
3. Grafologi, merupakan pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepri- badian atas dasar tulisan tangan.
4. Phisiognomi, adalah pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian atas dasar keadaan wajah.
5. Phrenologi, merupakan pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian berdasarkan keadaan tengkorak.
6. Onychology, pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian atas dasar keadaan kuku.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar