A. PEMBAGIAN KEPRIBADIAN
Menurut Renee Baron dan Elizabeth Wagele, kepribadian seseorang
dibagi dalam 9 tipe yaitu:
1. Perfeksionis
Orang dengan tipe ini termotivasi
oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar, memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari
marah.
2. Penolong
Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan
untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan
menghindari kesan membutuhkan.
3.Pengejar Prestasi
Para pengejar prestasi termotivasi
oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari
kegagalan.
4.Romantis
Orang tipe romantis termotivasi oleh
kebutuhan untuk memahami perasaan diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna
hidup, dan menghindari citra.
5. Pengamat
Orang tipe ini termotivasi oleh
kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan
menjaga jarak, serta menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban.
6. Pencemas
Orang tipe ini termotivasi oleh
kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa diperhatikan, dan terhindar dari
kesan pemberontak.
7. Petualang
Tipe ini termotivasi oleh kebutuhan
untuk merasa bahagia serta merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih
pada dunia.
8. Pejuang
Tipe pejuang termotivasi oleh
kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar
dari kesan lemah.
9. Pendamai
Para pendamai dimotivasi oleh
kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan orang lain dan menghindari konflik.
Di lain pihak Paul Gunadi membagi tipe kepribadian seseorang
menjadi empat jenis yaitu:
1. Tipe Sanguin
Tipe
ini mempunyai banyak kekuatan, bersemangat, mempunyai gairah hidup, bisa membuat lingkungannya gembira,
senang. Tapi kelemahannya adalah cenderung impulsif, bertindak sesuai emosinya atau
keinginannya. Jadi orang dengan kepribadian sanguin mudah sekali dipengaruhi oleh
lingkungannya dan rangsangan-rangsangan dari luar dirinya. Dia kurang bisa menguasai diri atau
penguasaan dirinya lemah. Dalam buku milik Tim LaHaye, orang-orang sanguin cenderung mudah
jatuh ke dalam pencobaan, karena godaan dari luar bisa begitu memikatnya, dan dia bisa
masuk terperosok ke dalamnya.
2. Tipe Flegmatik
Tipe
ini adalah orang yang cenderung tenang dan dari luar cenderung tidak beremosi. Dia tidak menampakkan emosi, misalnya,
sedih atau senang. Jadi naik turun emosinya tidak nampak dengan jelas. Orang ini
cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik dan introspektif sekali, memikirkan ke
dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di
sekitarnya. Jadi dia adalah seorang pengamat yang kuat, penonton yang tajam dan juga seorang
pengkritik yang berbobot. Kelemahannya adalah cenderung mau ambil mudahnya, tidak
mau susah. Kelemahannya ini membuat dia jadi orang yang kurang mau berkorban bagi yang
lain. Maka salah satu hal yang perlu ditingkatkan dalam dirinya adalah kemurahan hati. Karena
dia cenderung menjadi orang yang egois.
3. Tipe Melankolik
Orang
yang melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling bagus, yang paling sempurna, mengerti
estetika keindahan hidup ini dan perasaannya sangat kuat, sangat sensitif. Kelemahan orang
melankolik adalah orang-orang yang mudah sekali dikuasai oleh perasaan. Perasaan yang
mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan yang murung. Tidak mudah bagi orang melankolik
itu untuk terangkat, untuk senang, atau tertawa terbahak-bahak.
4. Tipe Kolerik
Seorang
kolerik berorientasi pada pekerjaan, dan pada tugas. Dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat
tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan bertanggung
jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk
bisa merasakan perasaan orang lain, belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga
minim, karena perasaannya kurang bermain.
B. USAHA-USAHA MEMPELAJARI KEPRIBADIAN
Usaha-usaha untuk mengerti perilaku
atau menyingkap kepribadian manusia sudah lama dilakukan, salah satunya adalah
dengan cara-cara yang sederhana.
Dari
cara-cara yang sangat sederhana lahirlah pengetahuan-pengetahuan yang bersifat
spekulatif, dalam arti kebenarannya tidak bisa dipertanggung jawabkan
secara ilmiah. Ada beberapa pengetahuan yang menjelaskan kepribadian secara
spekulatif. Pengetahuan seperti ini disebut juga ilmu semu (pseudo science). Yang
termasuk ilmu-ilmu semu antara lain sebagai berikut (Sumadi Suryabrata, 2005:
7-8):
1. Chirologi, yaitu
pengetahuan yang berusaha mempelajari kepribadian manusia berdasarkan gurat-gurat tangan.
2. Astrologi, adalah
pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian atas dasar dominasi benda-benda angkasa terhadap apa
yang sedang terjadi di alam, termasuk waktu kelahiran seseorang.
3. Grafologi, merupakan
pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepri- badian atas dasar tulisan tangan.
4. Phisiognomi, adalah
pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian atas dasar keadaan wajah.
5. Phrenologi, merupakan
pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian berdasarkan keadaan tengkorak.
6. Onychology, pengetahuan
yang berusaha menjelaskan kepribadian atas dasar keadaan kuku.
sumber: www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar